Monday, September 22, 2008

Feelin like Bloggin'

Hmmm... Kejadian juga deh.. gue yang bikin buku acara buat Youth Camp, meskipun not as good as expected, tapi jadi sebagianlah.. bidewei abis ngobrol ma ger n sanceng buat interview mereka besok di Panin, gak tau napa.. kok gue gak pengen kasih masuk lamaran disitu (Ya iyalah.. soalnya dah bikin research dulu sebelumnya..) kayaknya tuh 2 orang gak niat-niat amat deh ikut wawancara.

Lagi bikin blog baru, tapi butuh kamera digital neh buat liputan di blog gue.. dapetin darimana ya? Doa aja deh... ntar juga ada, kalo hal kecil Tuhan bisa berkati gue, napa bukan hal yang besar? Hehehehehehehe.... lagipula nggak maksa harus punya, pinjem juga gak napa napa. Blog makanan! Itu yang gue mau bikin, sebenarnya udah lama mau bikin berdasarkan petualangan wisata kuliner gue di berbagai daerah di Indonesia, tapi kali ini mau konsen di wilayah Makassar dulu deh.. udah 2 tempat yang gue incer buat blog perdana gue.

MakNyak abis telpon, banyak crita tentang kondisi gue sekarang, Puji Tuhan banget! Biar gak ada pekerjaan tetap (kantoran), masih kerja juga kok.. Kemaren Selasa Mami Wito ”pulang” ke Rumah Bapa, MakNyak cerita kalo wajahnya damai banget. Jelas dong kalo ikut Tuhan beneran mah... biar mati juga gak bikin takut orang, bayangin aja kalo idup bikin susah ampe mati bikin susah juga nakutin, orang macem apa tuh? Selama di Makassar, banyak ketemu orang meninggal ampe ”barang halus”, tapi yah mau bilang apa? Kalo dikasih liat sih... Puji Tuhan ajah... dapat kesempatan seperti itu.

Hari Sabtu kemaren gue dapet kesempatan bagiin sesuatu di ibadah Youth (Bukan khotbah...) abis pemutaran film Pursuit Of Happyness. Baginya kayak gini:

MTV mencoba cari tahu arti kebahagiaan dengan … 81-halaman survey di amerika untuk anak muda berbagai ras agama dan pekerjaan. Respon terbesar adalah menghabiskan waktu dengan orang tua dan keluarga adalah sumber utama dari kebahagiaan itu, bukan sex, obat-obatan atau hal-hal di luar rumah seperti video games, HP, Friendster atau uang! Dalam berapa hal kita disibukan dengan jutaan iklan hiburan yang menjanjikan kebahagiaan dalam berbagai bentuk, sehingga cara pandang kita mulai terbentuk – dan kebenarannya adalah bahwa kita terhubung (sejak lahir) dengan satu kebutuhan untuk memiliki dan berada dalam satu keluarga.

Sekedar mengingatkan… tapi informasi ini tidak didapat dari survey. Kebenaran tentang Kebahagiaan datang dari DIA yang telah membentuk kita dan mengenal kita jauh lebih baik dari kita mengenal diri kita sendiri. Check it out:

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. (Matius 5:6)

Perkataan Yesus pada orang banyak ini mungkin membuat sebagian orang yang ada saat itu menjadi gak terlalu suka. Sebagian yang miskin diantara mereka mungkin berpikir kebahagiaan itu hanya didapat dari uang dan kepemilikan akan sesuatu, dan orang kaya diantara mereka tahu bahwa itu tidaklah benar. Beberapa dari mereka mencari bagaimana melengkapi kata “Kebahagiaan adalah…” dan Yesus memberikan jawabannya.

Kebahagiaan adalah… suatu hasrat atau keinginan untuk mempunyai hubungan yang benar dengan Tuhan, karena saat kita melakukannya kebutuhan kita akan rasa memiliki dan mempunyai hubungan akan bersifat permanen atau kekal dengan DIA.

Lihat, kata “Berbahagialah” dalam bahasa inggris kata “blessed” atau diberkatilah, ada konsep kebahagiaan dibalik kalimat ini, Yesus menjanjikan bahwa “pursuit of happiness” adalah mengenai “the pursuit of God”; pengejaran akan Tuhan – Dan pengejaran itu akan terhenti saat kita menerima Kristus dan menjadi bagian dari Keluarga Kerajaan Allah. Kutipan tokoh Kristen abad 13 bernama Augustine put it:

“Engkau telah membentuk kami untuk Engkau sendiri, dan hati kami gelisah sampai mereka menemukan peristirahatan di dalam Engkau”

Apa yang dimaksudkan disini adalah bahwa Tuhan membentuk kita sejak dari kandungan dengan sebuah “homing device” (hati kita) yang tidak akan menemukan tempatnya sampai Yesus masuk kedalamnya. Itulah kenapa Yesus mengatakan untuk mencari kebenaran dan agar kita hidup benar dengan Tuhan – sehingga kita bisa menemukan kebahagiaan sejati baik secara pribadi dan hubungan yang bersifat kekal dengan Tuhan. Dia akan “Mengisi kekosongan” dalam hati kita yang dunia tidak dapat memberi.

Bagaimana ? Check this out : Yohanes 14:23; 26

“Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan Dia. – tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan kepadamu.”
Nyambung nggak? Yesus mengatakan bahwa kita sebagai orang percaya punya “amazing privilege”; hak – wewenang yang luar biasa untuk memiliki Tuhan dalam hidup kita. Perhatikan ya… Bahwa Dia memakai kata “Kami?” Faktanya adalah saat kita masuk dalam satu hubungan yang benar dengan Tuhan, maka Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus akan tinggal di dalam hati kita. Dan saat kekosongan itu terisi dan kita tidak akan pernah sendirian lagi. Kita menjadi bagian dari satu “kesatuan” yang didalamnya ada Bapa, Kristus dan Roh Kudus (Allah Tritunggal). Hal inilah yang DIJAMIN akan membuat kita bahagia! Ada berapa dampak yang akan mengalir dari diri kita saat Bapa, Anak dan Roh Kudus tinggal dalam diri kita:

• Kita punya Bapa Surgawi, seperti apapun ayah kita yang ada di dunia, kita punya seorang ayah yang sempurna yang tidak akan pernah meninggalkan atau mengecewakan kita.
• Kita punya Yesus sang Juru Selamat sebagai satu pribadi manusia dan juga Tuhan, yang artinya…. Tidak ada godaan ataupun pencobaan yang dapat kita lalui dimana Yesus belum pernah lalui atau dapatkan.
• Kita punya Roh Kudus yang tinggal dalam diri kita, yang tiada lain dan tiada bukan adalah Allah sendiri, yang artinya…. we are never, ever, alone!. Dia selalu ada disana untuk meberikan semangat, penghiburan, kekuatan, tuntunan, semangat dan ratusan hal lain yang hanya Tuhan yang bisa melakukannya.

Jadi kalo kita saat ini dalam mengejar kebahagiaan ato “pursuit of happiness” dan “kebahagiaan” mulai menjauh dari hidup kita dan makin enggak jelas kita mau kemana, mungkin anda sedang mencari di tempat yang salah. Ubahlah “pursuit of happiness” menjadi “pursuit of God”, dan pengejaran kita akan berakhir dengan happy ending! Gusti Yesus mberkati sedherek sedaya… Amiiiinnnn!!

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home