:: Akhirnya Datang Juga

Dateng dan diputar juga akhirnya film mandarin yang udah lama udah gue tunggu-tunggu. John Woo's "Red Cliff" hmmm.. dan harapan gue terpenuhi nonton salah satu kisah pertempuran paling terkenal dalam sejarah Three Kingdom. "Pertempuran Tebing Merah" antara Cao-Cao melawan aliansi Liu Bei dan Sun Quan, dan yang penting pemerannya; semuanya pas cuma Takeshi Kaneshiro doang yang agak aneh kalo berperan jadi Zhuge Liang, wajahnya terlalu muda dan kurang menghayati peran (menurut gue seeeh..).

Tapi secara keseluruhan Film ini beda dengan gaya John Woo di film-film dia sebelumnya yang selalu full adegan slow motion tiap kali fighting scene, dah agak berkurang. Fighting coreographernya Corry Yuen cukup asek untuk mengatur battle scene dengan formasi pasukan yang begitu rapat dan kompleks. Bagian yang paling demen sih saat penjebakan dan adu strategi antar pasukan, rame banget tuh.. dan yang jauh lebih penting, film ini jauuuuuuuuuhh banget kalo dibandingin Three Kingdom-nya Sammo Hung ma Andy Lau. Red Cliff unggul hampir disemua aspek, baik dari segi hiburan, sinematografi sampai war scenenya dibandingin Three Kingdom.

Karakter paling menarik (bahkan gue bilang licik) dari semua tokoh dalam film ini adalah Zhuge Liang yang jadi "otak" bahkan mungkin dalang dari pertempuran ini, dari seni taktik perang dan negosiasi dapat dilakukannya dengan baik. Negosiasi gak harus lewat pembicaraan lewat musikpun bisa, pemimpin yang baik bertanggung jawab terhadap kesalahan anak buahnya dan bersedia menanggung resikonya. Sepertinya karakter Zhuge Liang hampir sama dengan karakter Krisna/Wisnu dalam kisah perang Mahabarata. Mastermind atau biang kerok semua peristiwa peperangan dengan kemampuan nego yang betul-betul nyleneh dan segala cara diangap halal. Ketegasan Sun Yu, keberanian Zhao Yun dan kelembutan Qiao Qiao cerita-cerita dalam sejarah three kingdom betul-betul enak dibaca ato dilihat dari berbagai versi, baik literatur resmi, penggalan cerita, novel adaptasi, komik, anime sampai live action yang satu ini.

Napa indonesia gak bisa bikin film kolosal gene ya? duit ada SDM banyak, coba bikin kisah Perang jaman majapahit, Petualangan Hang Tuah ato Perang Diponegoro gitu, malah bikinnya jurig, sex, jurig, sex.. bikin aja bokep sekalian! (Hush.. udah banyak! Ntar Hape yang pake kamera gak laku lagi..). Abis Tjoet Nyak Dien dan Nagabonar Jadi 2 gak ada lagi film indonesia yang bisa narik interest gue buat nonton film indonesia di Bioskop. T_T

OOO... Kapan ada film indonesia yang bisa layak tayang hingga tembus Hollywood, tapi gak lewat festival film tapi langsung screening di bioskop geto.. kemaren liat ada website filmnya Gundala? Yang bener tuh? Hoax deh kayaknya.. kalo gak ada jurig ma sex gak bakal laku tuh film, lagian gimana ya? Jadi inget The Flash, trus Om Hasmi sebagai pembuat komik kasih ijin enggak tuh? Jaman SD gue akrab ma komik Gundala Putra Petir (The Flash), Godam (Superman/Captain Marvell), Laba-Laba Merah (Spiderman), Pangeran Mlaar (Plastic Man), Putra Atlantis (Aquaman/Namor). Trus ma superhero lokal kayak Mandala (Man), Si Buta dari gua hantu, Reo anak srigala (Ganes TH), Jaka Sembung, Kinong, Karta-Si Gila dari Muara Bondet (Djair ya? Kalo gak salah..), trus komik lokal Abuy Ravana yang demen ke arah mistik, Taguan Hardjo yang full roman sampai R.A. Kosasih - Mahabarata geto lhoooo gue lalap tuh! Trus abis dari situ karena dah habis bacaan di tempat sewa bukunya Mas Didik Nini Thowok dulu deket rumah, gue pindah ke cerita silat OKT dari Pedang Ular Mas sampai Walet Terbang juga baca, trus dapet Kho Ping Hoo seri Pedang Kayu Harum ampe Pendekar Super Sakti juga lewat. Abis itu masuklah invasi komik Jepang dimulai dari Kungfu Boy ampe Dragon Ball dan komik kita pun mulai ditinggalin pembacanya. Sebenarnya komik jepang pertama yang gue baca
bukan Kungfu Boy, melainkan Tezamu Asuka's Astro/Atom Boy, dan gue terpikat dengan gaya cerita Master Keaton berlanjut ke salah satu mangaka favorit gue sampai sekarang Adachi Mitsuru, manga karyanya yang pertama gue baca adalah Natane dan berlanjut sampai sekarang semua karyanya yang terbit di Indo dah gue baca, kalo gak dapet ya gue ber-gugel ria aja nyari ampe dapet, kayak H2 kemaren. :P

Kalo gue bicara ato nulis tentang buku, film ma musik ntar gak ada habisnya lagi. Anyhoo 3 buku terakhir yang gue baca adalah Kartun Peradaban seri 2, The Making Of A Leader - Ralph Mahoney (TOPBGTPSN!) en History Of Film. Trus 3 film yang gue nonton terakhir Kotetsushin Jeeg - Anime, Black Lagoon (Double Barrel) - Anime ma Red Cliff. Plus 3 album yang lagi gue bolak-balik dengerin adalah My Vintage Romance - Alex Chu, kumpulan lagunya Selah - Hasil donlod, ma Jazzamor - Various Artist.

Jadi kalo gue dalam satu minggu minimal itu 3 buku, 3 film, 3 Album. Film ma buku yang biasanya lebih komik gak masuk hitungan seeh.. uhui udah dulu! Semalam abis ngerjain Hasna temen kuliah dulu buat membangkitkan cinta lamanya ma Si Jarot di jogja sono! Jarot lu utang ma gue satu ya!

:: Ehem!

Masyaamplop, udah sebulan lebih enggak ngeblog gue ternyata, karena sok sibuk ini itu, jadi agak terbengkalai dah blog gue, yo wis selama sebulan lebih banyak hal terjadi:

• Gue udah ambil sikap dan keputusan mengenai kerjaan gue sekarang.
• Kakak kedua udah tunangan kemaren tanggal 5 Juli kemaren di Sidoarjo. (Aman.. aman.. paling enggak setaon lagi.. hohohoho!)
• Bulan Juli banyak yang ulang taon, banyak makan-makan otomatis.
• Berat badan stabil di angka 70 Kg
• Mr. H yang dulunya ngejar-ngejar cewek, sekarang malah dikejar-kejar 3 cewek sekaligus!
• Akhirnya gue punya waktu buat nonton koleksi DVD yang udah mulai numpuk di kamar.
• Cerpen dah masuk koleksi 18 biji, blum sempat cetak!
• SMS gratis dari Flexi ngefek juga, buat memberkati temen-temen di sini.

Bicara soal efek, barusan tadi gue beli minuman kaleng ma emping di toko kelontong deket kantor, encim-encim yang punya toko bilang gini :

"Enak ya jadi kayak mas begini?"
"Ha? Maksudnya gimana ce?"
"Kelihatan senang terus nggak ada susah."
"Lho? Ngapain susah, hidup kok dibuat susah." (Perasaan, gue pernah sedih deh..)
"Ya iya, kayaknya santai nggak ada masalah begitu.." (Sapa bilang?)
"Waduh, tiap orang punya masalah cuma gimana ngeliat masalahnya."
"Maksudnya?"
"Ya mensukuri masalah atau malah mikir masalah.." (Sok yess deh gue..)
"O..."
"Orang laen mikir masalah, kita sih mensyukuri masalah aja, baik buruk akibat perbuatan kita, toh yang di Atas jauh lebih tau ma hidup kita kok."
"Ooo Iya.. Ya...." (termangut-mangut)

Naah, gue gak nyangka kalo ada impact dari aktivitas gue selama ini, meskipun kecil tapi gue seneng ada orang yang bisa kena imbas ma liat sesuatu yang positif dari gue yang bisa buat orang lain berubah. Banyak orang hanya bisa melihat satu masalah dari perspektifnya sendiri tanpa melihat dari perspektif orang yang mengalaminya. Kemaren malam nonton acara Pangea Day di MetroTV ada film pendek dokumenter tentang kehidupan keluarga sufi yang ada di Turki dan mereka berbicara tentang hubungan keluarga mereka atas nama cinta. Gue demen ma jawaban suami dari keluarga ini saat ditanya bagaimana mereka membereskan masalah dalam keluarga yang mengancam renggangnya hubungan dengan istrinya, jawabannya kurang lebih gini:

"Saya akan meninggalkan semua kegiatan saya pada hari itu, membatalkan semua pertemuan dan saya akan duduk di satu ruangan bersama-sama dengan istri saya untuk membicarakan masalah yang kami hadapi. Kami akan berbicara dan terus berbicara, sampai masing-masing kami melihat dan memahami bagaimana cara pandang kami satu sama lain terhadap masalah ini. Saya berusaha untuk memahami melalui perspektif istri saya dan juga sebaliknya. Kami tidak akan meninggalkan ruangan atau beranjak dari tempat duduk kami sampai kami dapat menemukan apa yang menjadi akar permasalahannya dan masalah itu harus diselesaikan dengan seluruh keterbukaan dan tidak ada yang ditutup-tutupi."

Saat sang suami menjawab seperti itu sang istri mengiyakan sambil menyeka air matanya, it feels great to see such a thing. Love is amazing y'all! Beghetooooo... Kayaknya gue masukin posting ini di Multiply ma Bulbor FS gue juga deh.. Udah dulu!!