Wednesday, January 17, 2007

:: The Second Chance TT_TT

Dari senin pagi sampai malam berlanjut hari selasa perut gue sakit banget, kayak berasa isi banget padahal gak makan apa-apa dari senin pagi. Ato jangan-jangan mau keluar bayinya.. huahahahahaha... \(^0^)/

SENIN :: Nyampe kantor langsung cek email buat pastiin jadwal telur dari Guangzhou, Prof Huo bilang kalo telurnya terbatas, mana ndoro boss maunya 300 adanya cuman 250, yo wiss.. Siang mulai gejala sakit perut padahal gak makan yang aneh-aneh.

Sore pulang buru-buru karena harus kasih privat di rumah Dina, sore yang menyenangkan. Dina baru berumur 5 tahun, papanya kerja koki, orang hongkong ibunya orang jawa, jadi lucu aja, kulitnya putih tapi mukanya jawa banget baru gak mau kalo dibilang orang hongkong. Anaknya pinter, banyak main dan it's fun !!

Pulang dari les, mau ikut rapat di gereja, perut gak mau diajak kompromi karena badan juga lemes dan kepala pening, langsung tepar di kamar gak bisa kemana-mana, udah gitu maksa harus makan supaya gak terlalu lemes. Udah minum obat tapi masih sakit perut, giliran minum teh biji teratai langsung adem tuh perut gue dan tertidur pulas.

SELASA :: Bangun kepala berkunang-kunang, perut melilit, jadi hari ini gak masuk kerja, cuma diam terbaring di rumah, tanak nasi, beli ikan ma sayur pare buat sarapan ma makan siang. Seharian nonton DVD di kamar sambil terduduk lemas, nonton The Second Chance [ gue TT_TT asli... ] ma GeTBackers. Molor ampe sore, pas bangun lapar banget, jadi hit the shower trus ngabur dengan Iel ma Ael nge-bakso tembak di Latte, jangan sampai ketahuan Oma lagi. Malam gak ada kegiatan berarti, cuma pinjam buku, nonton DVD Pirates of Caribbean 2:Dead Man Chest trus nonton State Of Grace di Trans sampai tertidur. What a day...

The Second Chance ::
Film ini pas beli gak ada feeling apa-apa, cuma penasaran aja mau liat aktingnya Michael W. Smith yang ternyata ini juga film pertamanya dia. Film ini produksi tahun 2006 lo, jadi masih baru.. cuma diputar terbatas ma jadi film DVD, lumayan lama 1 jam 40 menit. Ceritanya bagus banget dan kayaknya kondisi dalam film ini "mungkin" mencerminkan kondisi gereja secara global. Enggak di Amrik pa Indo sini kasusnya mirip-mirip gitulah.

Film ini bercerita tentang seorang pendeta, Pastor Ethan Jenkins (Michael W. Smith) dari sebuah gereja mapan, kaya and many rich white people alias golongan the have [DING !!] >> THE ROCK, dimana kedudukannya sebagai wakil gembala dari ayahnya sendiri [DING !!], dalam suatu kesempatan ia diminta ayahnya untuk "belajar dan mengamati" kegiatan gereja yang pertama kali dirintis oleh ayahnya di daerah ghetto THE SECOND CHANCE CHURCH, atas permintaan majelis ato diaken yang kurang sreg dengan gaya Ethan yang unconventional [DING !!]. Gereja tersebut dipercayakan pada teman Ethan sekaligus binaan ayahnya, Pastor Jake Sanders (Jeff Obafemi Carr) yang konsisten melayani di daerah tersebut menghadapi kriminalitas, drugs, kemiskinan sampai prostitusi. Setelah melalui berbagai pertentangan dan berbagai pengalaman yang membuat Ethan bersentuhan, melihat dan merasakan langsung mereka yang dilayani Jake, membuat ia tersadar arti panggilan pelayanan yang sebenarnya dan semua kekayaaan dan uang yang dihabiskan untuk hal-hal sepele dalam rumahnya menjadi sia-sia dan merupakan hal yang memalukannya. Dengan mereka yang kelaparan, mengalami abuse, pelecehan, kemiskinan dan kebodohan Ethan menemukan kembali jati dirinya sebagai seorang hamba saat ia disadarkan oleh tindakan salah satu staff gereja yang mengalami keterbelakangan mental yang membasuh kaki teman yang memusuhinya. [ mulai berkaca-kaca mata gue.. ]

Dalam bagian lain diceritakan ada salah seorang majelis berkolusi dengan pejabat setempat untuk menjual aset gereja The Second Chance buat dijadiin lapangan baseball dengan mempengaruhi majelis lain [DING !!] sehingga ayah Ethan tidak punya suara karena "lost by majority". Jake yang diberitahu hal tersebut marah luar biasa, dan pada adegan bagian akhir dimana ibadah terakhir dilaksanakan di Second Chance, saat Jake berkhotbah [sambil nangis] dia hanya memberitahukan bahwa gereja bukanlah gedung atau bangunan yang didirikan diatas batu tanah, tapi gereja adalah jiwa-jiwa yang ia layani; mereka yang terbelakang, mereka yang miskin, mereka yang kelaparan, mereka yang melacurkan diri, mereka yang jadi pecandu dan mereka yang ada di sekitar kita adalah gereja-gereja yang harus didirikan di atas "Rock Of Ages" dan yang terpenting apapun yang terjadi bahwa kita diperintahkan untuk mengasihi musuh-musuh kita [ TT_TT nangis bombay pas adegan ini.. ] Jadi pada akhirnya gereja Second Chance jadi dirubuhkan enggak ya ?? Nonton sendiri aja ye...

Film ini menyadarkan gue bahwa tanpa sadar gereja kadang-kadang memandang "terlalu jauh" dalam melaksanakan The Great Commision, seringkali visi yang dipunyai gereja terlalu meng-global [enggak salah sih..] sehingga ada yang disekitarnya diabaikan, berapa banyak kita bergaul dan berteman dengan tukang becak/ojek disekitar kita, berapa banyak kita mempunyai teman dari "golongan minus" dan berbagi kesempatan memberitakan Kabar Baik itu, tugas kita hanya memberitakan kok.., bukan untuk membuat atau memaksa mereka mengikuti iman kepercayaan kita. Karena hal itu adalah pilihan hidup bagi setiap orang dan setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup mereka.

Be Blessed Y'all...



0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home